Riuh menderu dalam gerimis,,
merintih dalam kebisuan,,
tinggalkan ruang kosong dalam jiwa
rengkuhlah aku,,rengkuhlah jiwaku
Kamis, 18 Oktober 2012
Cogito Ergo Sum - Aku Berfikir Maka Aku Ada: RINDU
Cogito Ergo Sum - Aku Berfikir Maka Aku Ada: RINDU: Rindu ini,, perlahan melumpuhkanku,, membenamkan aku akan hayal tentangmu,, aku hanya membisu,, mencoba mancari jawab dalam sepiku,, be...
Minggu, 14 Oktober 2012
KEMBALI KU TEMUI SUBUH-MU
Hening,,,
langit masih berselimut malam,,,
sepi,,,
alam masih terlarut dalam dzikir kepada-Nya,,
Sedang aku masih terlelap,,,
dalam pejaman mata yang gelap,,,
dalam dekapan ujung malam-MU yang dingin,
menikmati untaian mimpi nan indah,,,
dalam pejaman mata yang gelap,,,
dalam dekapan ujung malam-MU yang dingin,
menikmati untaian mimpi nan indah,,,
Detak detik waktu kian berlalu,,
sang Fajar telah menunggu di Ufuk Timur,,
sayup-sayup seruan-Mu telah memanggil,,,,
syahdu lantunan ayat- ayatmu berkumandang,,,
dan aku masih terlelap,,,
mencoba menikmati sisa malam-MU,,
“Assolaatu khairun minan naum”
kembali seruan_MU berkumandang ...
seketika raga tersentak,,urat syarafku mulai bergejolak,,
bangkit menyambut Subuh-Mu yang kembali datang
saatnya bersujud bersimpuh dihadapan-Mu Tuhan
sang Fajar telah menunggu di Ufuk Timur,,
sayup-sayup seruan-Mu telah memanggil,,,,
syahdu lantunan ayat- ayatmu berkumandang,,,
dan aku masih terlelap,,,
mencoba menikmati sisa malam-MU,,
“Assolaatu khairun minan naum”
kembali seruan_MU berkumandang ...
seketika raga tersentak,,urat syarafku mulai bergejolak,,
bangkit menyambut Subuh-Mu yang kembali datang
saatnya bersujud bersimpuh dihadapan-Mu Tuhan
'AKU'
Aku adalah aku,aku bukanlah dia atau kamu,,,
Aku bukanlah kita,,,,,
Aku bukanlah kalian,,,,,
Aku bukanlah kami,,,,
Aku adalah satu,,satu jiwa,,satu raga,,,,
Aku tak bisa menjadi kamu,,,
Aku tak bisa menjadi kalian,,,
Aku hanya bisa menjadi aku sendiri,,,,,,
Satu,,,,
Untuk selamanya,,,,,,
Rabu, 10 Oktober 2012
Penyemangat...
Tidak sengaja aku mengambil buku catatan dirak buku yang sudah lama sekali tidak aku buka, bahkan aku hampir melupakannya. Akhirnya aku buka lembar demi lembar, pada lembar pertama tertulis dipojok kanan atas " Jakarta , 11 Maret 2009 " , aku buka lagi lembar demi lembar buku catatanku, sampai akhirnya aku menemukan catatan 'kata-kata penyemangat' yang menurutku perlu aku tulis kembali disini. Kata penyemangat yang pernah diberikan oleh seorang kakak untuk adik perempuan satu-satunya.
" Setiap orang punya impian , fokuskan dan perjelas impianmu, karena Allah yang akan memberi jalan. Jangan pernah kecewa dengan keadaan , karena Allah lebih tau apa yang kita butuhkan dan yang kita impikan "
My Brother , 21/06/2009_18.02
" Jangan pernah meributkan prosesnya, tapi fokuskan pikiran dan hati pada niat dan tujuan. Allah Yang Maha Kuasa yang akan memberikan jalan keluarnya, karena itulah janji_NYA "
" My Brother, 21/06/2009 _18.19
" Jangan pernah meributkan prosesnya, tapi fokuskan pikiran dan hati pada niat dan tujuan. Allah Yang Maha Kuasa yang akan memberikan jalan keluarnya, karena itulah janji_NYA "
" My Brother, 21/06/2009 _18.19
Terima kasih buat mas Riyadi Santoso, kakak sekaligus penyemangatku yang selalu memberikan semangat untuk adikmu ini. Aku bangga mempunyai kakak sepertimu. Akan selalu ku ingat semua nasehat-nasehatmu, percayalah suatu saat adikmu ini bisa mewujudkan impiannya. Selama ini engkaulah yang selalu mendengar keluh kesahku, mendukung semua impian dan cita-citaku.Ketika aku berbuat kesalahan dan semua orang menyalahkanku engkaulah orang pertama yang selalu membelaku, bukan membela kesalahanku tapi setidaknya engkau tidak menyalahkan seperti orang lain menyalahkanku. Engkau selalu saja bisa melihat masalah dari sisi yang berbeda , dan pastinya engkau selalu melihat dari sisi positif. Itulah sifat yang selalu ingin aku tiru darimu. Ketika aku terpuruk dan merasa rapuh engkaulah orang pertama yang bisa membuatku kembali bersemangat. Sebuah ucapan terima kasih tidak akan cukup untuk sekedar memberikan penghargaan untukmu. Tapi saat ini hanya itu yang bisa adikmu persembahkan untukmu dan pastinya selalu mendoakan yang terbaik untukmu.
Selasa, 09 Oktober 2012
BACK TO AL-QUR’AN : MOZART TERNYATA TIDAK MEMBUAT CERDAS !
BACK TO AL-QUR’AN : MOZART TERNYATA TIDAK MEMBUAT CERDAS !
Baru-baru ini kita dikagetkan oleh sebuah fakta baru penelitian bahwa ternyata musik klasik tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kemampuan kognitif seorang anak. Itu artinya, mendengarkan musik klasik tidak mencerdaskan anak sebagaimana yang selama ini kita tahu. Selama lebih dari 15 tahun, kita terkecoh oleh publisitas yang banyak membesar-besarkan tentang musik klasik yang dapat memacu kecerdasan seorang anak. Dulu, sebelum saya mengenal banyak keajaiban Al-Qur’an, saya cenderung memegang pendapat bahwa musik klasik dapat merangsang perkembangan otak janin dan mencerdaskan anak. Tapi, beberapa tahun kemudian, saya mulai berpikir, jika mozart yang ciptaan manusia saja bisa mencerdaskan anak, maka tentu Al-Qur’an yang merupakan mukjizat yang telah Allah berikan kepada kita ini lebih dapat mencerdaskan anak.
Dan ternyata itu benar.
Beberapa orang peneliti dari University of Vienna, Austria yakni Jakob Pietschnig, Martin Voracek dan Anton K. Formann dalam riset mereka yang diberi judul “Mozart Effect” mengemukakan kesalahan besar dari hasil penelitian musik yang melegenda ini.
Pietschnig dan kawan-kawannya mengumpulkan semua pendapat dan temuan para ahli terkait dampak musik Mozart terhadap tingkat intelegensi seseorang kemudian mereka membuat riset terhadap 3000 partisipator. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan! Berdasarkan penelitian terhadap ribuan partisipator itu, Pietschnig dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan spasial seseorang setelah mendengarkan musik Mozart.
Senada dengan Jacob Pietschnig dan kawan-kawannya, sebuah tim peneliti Jerman yang terdiri atas ilmuwan, psikolog, filsuf, pendidik, dan ahli musik mengumpulkan berbagai literatur dan fakta mengenai efek mozart ini. Mereka mengemukakan bahwa sangat tidak mungkin mozart dapat membuat seorang anak menjadi jenius.
Penelitian terbaru ini membantah habis-habisan hasil riset psikolog Frances Rauscher dan rekan-rekannya di University of California pada tahun 1993 yang mengemukakan bahwa musik Mozart ternyata dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan soal-soal mengenai spasial.
Wow…padahal, selama ini kita sudah terlanjur percaya pada legenda musik klasik ini, ya?
* Back to Al-Qur’an *
Berbeda dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya hingga hari kiamat kelak. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang ada dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah Al-Qur’an dapat merangsang perkembangan otak anak dan meningkatkan intelegensinya.
Setiap suara atau sumber bunyi memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Nah, ternyata, bacaan Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil yang bagus dan sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.
Bacaan Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti; memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dsb.
Pada asalnya, milyaran sel saraf dalam otak manusia bergetar secara konstan. Sel ini berisi program yang rumit dimana milyar sel-sel di sekitar berinteraksi dalam sebuah koordinasi yang luar biasa yang menunjukkan kebesaran Allah.
Sebelum bayi lahir, sel-sel otaknya mulai bergetar berirama secara seimbang. Tapi setelah kelahirannya, tindakan masing-masing akan mempengaruhi sel-sel otak dan cara mereka bergetar. Jadi jika beberapa sel otak tidak siap untuk mentoleransi frekuensi tinggi, ini dapat menyebabkan gangguan dalam sistem getar otak yang pada gilirannya menyebabkan banyak penyakit fisik dan psikologis.
Seorang peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara positif dan negatif. Ketika beredar informasi bahwa musik klasik berpengaruh terhadap perkembangan otak manusia, banyak kalangan menggunakan musik klasik sebagai obat terapi.
Tapi, Al-Qur’an tetaplah obat yang terbaik. Terapi dengan Al-Qur’an terbukti mampu meningkatkan kecerdasan seorang anak, menyembuhkan berbagai penyakit, dsb. Ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya.
Satu lagi, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab, yakni bahasa yang memiliki nilai sastra yang tinggi, dan bahasa nomor satu yang paling sulit untuk dipelajari. Kita tahu, bahwa tidak ada satupun dari kita yang mampu menandingi keindahan bahasa Al-Qur’an. Namun, tahukah Anda, bahwa ternyata jika kita mampu berbahasa Arab dapat memudahkan kita untuk menguasai bahasa asing lainnya?
Anak-anak yang terbiasa membaca Al-Qur’an disertai dengan memahami maknanya, ternyata memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik daripada anak-anak lain. Bahkan meski bahasa tersebut masih asing, ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kemudian menguasainya, insya Allah.
Janin usia 7 bulan sudah dapat merespon suara-suara di sekitar ibunya. Nah, untuk itulah, penting bagi ibu hamil untuk banyak-banyak memperdengarkan Al-Qur’an kepada janinnya. Kita tidak mengharapkan mereka mengerti dan memahami apa yang kita baca. Namun, membiasakannya mendengarkan Al-Qur’an sejak dalam kandungan, membantunya untuk tumbuh dengan intelegensi tinggi, kemampuan berbahasa yang baik, dan kepribadian yang baik pula.
Sumber : https://www.facebook.com/khusus.muslimah
Baru-baru ini kita dikagetkan oleh sebuah fakta baru penelitian bahwa ternyata musik klasik tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kemampuan kognitif seorang anak. Itu artinya, mendengarkan musik klasik tidak mencerdaskan anak sebagaimana yang selama ini kita tahu. Selama lebih dari 15 tahun, kita terkecoh oleh publisitas yang banyak membesar-besarkan tentang musik klasik yang dapat memacu kecerdasan seorang anak. Dulu, sebelum saya mengenal banyak keajaiban Al-Qur’an, saya cenderung memegang pendapat bahwa musik klasik dapat merangsang perkembangan otak janin dan mencerdaskan anak. Tapi, beberapa tahun kemudian, saya mulai berpikir, jika mozart yang ciptaan manusia saja bisa mencerdaskan anak, maka tentu Al-Qur’an yang merupakan mukjizat yang telah Allah berikan kepada kita ini lebih dapat mencerdaskan anak.
Dan ternyata itu benar.
Beberapa orang peneliti dari University of Vienna, Austria yakni Jakob Pietschnig, Martin Voracek dan Anton K. Formann dalam riset mereka yang diberi judul “Mozart Effect” mengemukakan kesalahan besar dari hasil penelitian musik yang melegenda ini.
Pietschnig dan kawan-kawannya mengumpulkan semua pendapat dan temuan para ahli terkait dampak musik Mozart terhadap tingkat intelegensi seseorang kemudian mereka membuat riset terhadap 3000 partisipator. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan! Berdasarkan penelitian terhadap ribuan partisipator itu, Pietschnig dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan spasial seseorang setelah mendengarkan musik Mozart.
Senada dengan Jacob Pietschnig dan kawan-kawannya, sebuah tim peneliti Jerman yang terdiri atas ilmuwan, psikolog, filsuf, pendidik, dan ahli musik mengumpulkan berbagai literatur dan fakta mengenai efek mozart ini. Mereka mengemukakan bahwa sangat tidak mungkin mozart dapat membuat seorang anak menjadi jenius.
Penelitian terbaru ini membantah habis-habisan hasil riset psikolog Frances Rauscher dan rekan-rekannya di University of California pada tahun 1993 yang mengemukakan bahwa musik Mozart ternyata dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan soal-soal mengenai spasial.
Wow…padahal, selama ini kita sudah terlanjur percaya pada legenda musik klasik ini, ya?
* Back to Al-Qur’an *
Berbeda dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya hingga hari kiamat kelak. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang ada dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah Al-Qur’an dapat merangsang perkembangan otak anak dan meningkatkan intelegensinya.
Setiap suara atau sumber bunyi memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Nah, ternyata, bacaan Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil yang bagus dan sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.
Bacaan Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti; memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dsb.
Pada asalnya, milyaran sel saraf dalam otak manusia bergetar secara konstan. Sel ini berisi program yang rumit dimana milyar sel-sel di sekitar berinteraksi dalam sebuah koordinasi yang luar biasa yang menunjukkan kebesaran Allah.
Sebelum bayi lahir, sel-sel otaknya mulai bergetar berirama secara seimbang. Tapi setelah kelahirannya, tindakan masing-masing akan mempengaruhi sel-sel otak dan cara mereka bergetar. Jadi jika beberapa sel otak tidak siap untuk mentoleransi frekuensi tinggi, ini dapat menyebabkan gangguan dalam sistem getar otak yang pada gilirannya menyebabkan banyak penyakit fisik dan psikologis.
Seorang peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara positif dan negatif. Ketika beredar informasi bahwa musik klasik berpengaruh terhadap perkembangan otak manusia, banyak kalangan menggunakan musik klasik sebagai obat terapi.
Tapi, Al-Qur’an tetaplah obat yang terbaik. Terapi dengan Al-Qur’an terbukti mampu meningkatkan kecerdasan seorang anak, menyembuhkan berbagai penyakit, dsb. Ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya.
Satu lagi, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab, yakni bahasa yang memiliki nilai sastra yang tinggi, dan bahasa nomor satu yang paling sulit untuk dipelajari. Kita tahu, bahwa tidak ada satupun dari kita yang mampu menandingi keindahan bahasa Al-Qur’an. Namun, tahukah Anda, bahwa ternyata jika kita mampu berbahasa Arab dapat memudahkan kita untuk menguasai bahasa asing lainnya?
Anak-anak yang terbiasa membaca Al-Qur’an disertai dengan memahami maknanya, ternyata memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik daripada anak-anak lain. Bahkan meski bahasa tersebut masih asing, ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kemudian menguasainya, insya Allah.
Janin usia 7 bulan sudah dapat merespon suara-suara di sekitar ibunya. Nah, untuk itulah, penting bagi ibu hamil untuk banyak-banyak memperdengarkan Al-Qur’an kepada janinnya. Kita tidak mengharapkan mereka mengerti dan memahami apa yang kita baca. Namun, membiasakannya mendengarkan Al-Qur’an sejak dalam kandungan, membantunya untuk tumbuh dengan intelegensi tinggi, kemampuan berbahasa yang baik, dan kepribadian yang baik pula.
Sumber : https://www.facebook.com/khusus.muslimah
Senin, 08 Oktober 2012
" WAKTU "
"[10:43:46] Arif Marfuah : Waktu tak pernah berhenti atau menunggu. Ia terus berjalan dengan irama yang tetap, tidak peduli kita berhenti atau pun berlari"
Kalimat diatas sengaja aku Copas dari kiriman sahabat di skype baru saja, benar sekali waktu tak pernah berhenti apalagi menunggu, tapi terkadang bahkan lebih seringnya kita tidak menyadarinya atau malah melupakannya. Seringkali dalam kehidupan kita sehari-hari kita menunda-nunda pekerjaan hanya untuk sesuatu yang tidak penting. Dan yang lebih parahnya kita seringkali menunda waktu ibadah kita / sholat hanya karena hal-hal sepele yang harusnya bisa kita tinggalkan, seperti acara TV yang lagi seru2nya padahal adzan sudah berkumandang 5 menit yang lalu, atau kita lagi asyik ngrumpi dengan teman padahal sudah masuk waktu sholat. Itulah hakikat waktu yang sering kita lupakan, kita bermalas-malasan, menunda pekerjaan kita ,menunda sholat kita seolah kita yang telah memiliki waktu seutuhnya. Padahal sesungguhnya kita telah menyia-nyiakan waktu yang telah diberikan kepada kita.
Sejenak aku berfikir tentang diriku sendiri, betapa aku selama ini telah banyak menyia-nyiakan waktuku. Menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan tepat waktu, betapa seringnya aku mengeluh tentang waktu yang berjalan begitu cepat atau waktu yang seolah berjalan begitu lambat. Padahal sesungguhnya karena kita sendiri yang tidak menghargai akan hakikat waktu. Aku sering menggerutu ketika mendengar adzan subuh , sepertinya pagi datang terlalu cepat padahal rasanya mata ini baru saja terpejam.
Sekali lagi aku menyalahkam waktu, betapa bodohnya aku. Padahal semua itu adalah kesalahanku sendiri, karena memilih tidur larut malam hanya karena ada acara Televisi yang dianggap sayang untuk dilewatkan. Itu adalah salah satu diantara hal buruk tentang waktu yang seharusnya aku tinggalkan. Terima kasih sahabat hari ini engkau telah mengingatkanku akan hakikat waktu. Semoga kedepannya aku bisa memanfaatkan waktuku dengan baik, tanpa harus menggerutu apalagi menyalahkan waktu.
Kalimat diatas sengaja aku Copas dari kiriman sahabat di skype baru saja, benar sekali waktu tak pernah berhenti apalagi menunggu, tapi terkadang bahkan lebih seringnya kita tidak menyadarinya atau malah melupakannya. Seringkali dalam kehidupan kita sehari-hari kita menunda-nunda pekerjaan hanya untuk sesuatu yang tidak penting. Dan yang lebih parahnya kita seringkali menunda waktu ibadah kita / sholat hanya karena hal-hal sepele yang harusnya bisa kita tinggalkan, seperti acara TV yang lagi seru2nya padahal adzan sudah berkumandang 5 menit yang lalu, atau kita lagi asyik ngrumpi dengan teman padahal sudah masuk waktu sholat. Itulah hakikat waktu yang sering kita lupakan, kita bermalas-malasan, menunda pekerjaan kita ,menunda sholat kita seolah kita yang telah memiliki waktu seutuhnya. Padahal sesungguhnya kita telah menyia-nyiakan waktu yang telah diberikan kepada kita.
Sejenak aku berfikir tentang diriku sendiri, betapa aku selama ini telah banyak menyia-nyiakan waktuku. Menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan tepat waktu, betapa seringnya aku mengeluh tentang waktu yang berjalan begitu cepat atau waktu yang seolah berjalan begitu lambat. Padahal sesungguhnya karena kita sendiri yang tidak menghargai akan hakikat waktu. Aku sering menggerutu ketika mendengar adzan subuh , sepertinya pagi datang terlalu cepat padahal rasanya mata ini baru saja terpejam.
Sekali lagi aku menyalahkam waktu, betapa bodohnya aku. Padahal semua itu adalah kesalahanku sendiri, karena memilih tidur larut malam hanya karena ada acara Televisi yang dianggap sayang untuk dilewatkan. Itu adalah salah satu diantara hal buruk tentang waktu yang seharusnya aku tinggalkan. Terima kasih sahabat hari ini engkau telah mengingatkanku akan hakikat waktu. Semoga kedepannya aku bisa memanfaatkan waktuku dengan baik, tanpa harus menggerutu apalagi menyalahkan waktu.
RINDU
Rindu ini,,
perlahan melumpuhkanku,,
membenamkan aku akan hayal tentangmu,,
aku hanya membisu,,
mencoba mancari jawab dalam sepiku,,
beribu kata coba ku rangkai,,hingga menjadi bait-bait indah ,,
namun apa daya,,diamku telah membelenggu,,
tak ada cakap walau hanya sekecap,,
Rindu ini,,
perlahan membunuhku,,
merampas semua rasaku,
perlahan melumpuhkanku,,
membenamkan aku akan hayal tentangmu,,
aku hanya membisu,,
mencoba mancari jawab dalam sepiku,,
beribu kata coba ku rangkai,,hingga menjadi bait-bait indah ,,
namun apa daya,,diamku telah membelenggu,,
tak ada cakap walau hanya sekecap,,
Rindu ini,,
perlahan membunuhku,,
merampas semua rasaku,
Kamis, 04 Oktober 2012
KISAH SEEKOR TIKUS
Seekor tikus mengintip di balik celah di
tembok untuk mengamati sang petani dan istrinya, saat membuka sebuah bungkusan.
Ada mainan
pikirnya. Tapi dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap
tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan,
“Awas ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati ada perangkap tikus di
dalam rumah!”
Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil
tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata. ‘Ya, maafkan aku Pak
Tikus. Aku tahu memang ini masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara
pribadi tidak ada masalah. Jadi jangan buat aku sakit kepala lah.”
Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, “Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah
perangkap tikus di dalam rumah!”
‘Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati.
“Tetapi tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdo’a. Yakinlah,
kamu senantiasa ada dalam do’a-do’aku!”
Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.
‘Oh! Sebuah perangkap tikus?” jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu
sambil ketawa, berteleran air liur.
Jadi tikus itu kembalilah ke rumah dengan
kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa
menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.
Malam tiba, dan terdengar suara bergema di
seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menagkap mangsa. Istri
petani berlari melihat apa saja yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia
tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu
sempat mematok tangan istri petani itu. Petani iktu bergegas membawanya ke
rumah sakit.
Si istri kembali ke rumah dengan tubuh
mungil, demam. Dan sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat
pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itupun mengasah
pisaunya, dan pergi ke kandang, ,mencari ayam untuk bahan supnya.
Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak
kunjung sembuh. Banyak tetangg yang datang membesuk dan tamupun tumpah ruah ke
rumahnya. Iapun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing di kandang itu
dijadikan gulai. Tapi itu tidak cukup, bisa itu tak dapat taklukan. Si istri
mati, dan berpulh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak
ada cara lain, lembu di kandang itupun dijadikan panganan untuk puluhan rakyat
dan peserta selamatan,
Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang
yang menghadapi masalah dan kamu pikir itu masalah itu tidak ada kaitannya
dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada “perangkap tikus” di dalam rumah,
seluruh “ladang pertanian” ikut menanggung resikonya. Sikap mementingkan diri
sendiri lebih banyak keburukan daripada kebaikanya.
*Copas ^_^
BELAJAR DARI TUKANG BAKSO
d
Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik – rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,…terdengar suara tek…tekk.. .tek…suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat…, ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak – anak, siapa yang mau
bakso ?
“Mauuuuuuuuu. …”, secara serempak dan kompak anak – anak asuhku
menjawab.
Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. …
membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.
“Mang kalo boleh tahu, kenapa uang – uang itu Emang pisahkan ? Barangkali ada tujuan ?” “Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain / tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita – cita penyempurnaan iman “.
“Maksudnya.. ..?”, saya melanjutkan bertanya.
“
1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari – hari Emang dan keluarga.
2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.
3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus
menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akan melaksanakan ibadah haji.
Hatiku sangat………..sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.
Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : “Iya memang bagus…,tapi
mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya….”.
Ia menjawab, ” Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.
Definisi “mampu” adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, “mampu”, maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita”.
“Masya Allah…, sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso”
*Copas ^_^
semoga bermanfaat
me
tentangku
Hari ini aku tak akan membiarkan diriku menangis,,
cukup aku menyiksa perasaanku sendiri dengan membencimu,
aku telah mencoba untuk mengerti keadaan disekitarku, tapi aku butuh seseorang untuk mendukungku, dan itu kamu,,
aku merasa berada disebuah masa yang sangat sulit untuk aku lewati sendiri, aku mulai merasa rapuh..
ini bukan sekedar perasaan takut untuk melangkah,,tapi ini lebih dari itu, aku takut akan segala hal yang terjadi dalam hidupku,,
apa aku sudah mulai gila??
aku membutuhkan teman yang benar2 bisa mengerti keadaanku, yang benar2 bisa mengerti tanpa harus aku menjelaskannya, ,egois bukan? yah aku memang sangat egois untuk hal yang satu ini,
aku selalu memaksa diriku untuk percaya bahwa tanpa aku menjelaskan apa yang terjadi denganku orang akan mengerti, tapi itu tidaklah mudah nyatanya,,
dan seringnya akan berakhir dipojok kamar meringkuk menangis sendirian,,
menyesali betapa bodohnya aku,,
Langganan:
Postingan (Atom)